Biografi Muhammad Yunus: Pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian

Biografi Muhammad Yunus – Pernahkah kamu membayangkan suatu hari nanti gambaran kemiskinan dan tunawisma hanya bisa kamu lihat di historical center? Sama halnya dengan peristiwa-peristiwa sejarah yang diabadikan dalam diorama-diorama di historical center exhibition hall yang pernah kamu kunjungi? Mungkin hal ini belum pernah kamu bayangkan sebelumnya mengingat kemiskinan dan tunawisma yang banyak kamu lihat sehari-hari. Kemiskinan dan tunawisma adalah masalah kemanusiaan yang hingga kini belum dapat benar-benar diselesaikan. Di Indonesia jumlah penduduk miskin per Maret 2017 tercatat sebanyak 27,77 juta orang atau sebanyak 10,64 persen dari complete penduduk Indonesia.

Biografi Muhammad Yunus: Pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian
Muhammad Yunu
Biografi Muhammad Yunus:

Nama : Muhammad Yunus

Tanggal lahir : Chittagong, 28 Juni 1940

Pendidikan : Ph.D bidang ekonomi di universitas Vanderhit , USA

Status : Menikah

Alamat : Dhaka 1216, Bangladesh

Email : yunus@yunuscentre.org

Site : www.muhammadyunus.org

Muhammad Yunus lahir pada tahun 1940 dan mendapatkan gelar Ph.D di bidang ekonomi di tahun 1969 di usia 29 tahun. Pada tahun 1983, ia membangun Bank Grameen dengan tujuan menolong orang miskin keluar dari kemiskinan. Ia menyediakan pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan mengajarkan cara mengelola keuangan yang dapat membantu mereka. Muhammad Yunus percaya bahwa mendapatkan pinjaman adalah hak dasar manusia.

Muhammad Yunus memulai usahanya dalam memberantas kemiskinan melalui microlending atau pinjaman dalam jumlah kecil. Pinjaman ini adalah pinjaman individual yang ia pinjamkan kepada para penenun keranjang di Bangladesh pada pertengahan tahun 1970-an. Sistem ini yang kemudian berkembang menjadi Bank Grameen. Demonstrate Bank Grameen saat ini sudah di pakai di bank-bank di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Visi Muhammad Yunus adalah pemberantasan kemiskinan secara complete, sampai kemiskinan hanya dapat dilihat di diorama-diorama di exhibition hall gallery yang kemudian hari dikunjungi oleh generasi-generasi mendatang. Ia berharap orang-orang yang datang ke historical center dan melihat diorama tersebut dapat berkata 'kenapa kita membiarkan sesuatu yang sangat mengerikan itu terjadi begitu lama?', hal ini dapat menjadi pelajaran agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Dari usahanya ini, Muhammad Yunus dianugerahi penghargaan Nobel perdamaian pada tahun 2006, karena kemiskinan bukan lagi sekedar masalah ekonomi tapi juga masalah kemanusiaan, ia kemudian merancang program yang ia beri nama "Social Business". Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat sosial kepada masyarakat dan lingkungan dari aktivitas perusahaan. Para financial specialist dari program ini tidak mendapatkan keuntungan, melainkan penggantian dana investasi. Saat ini Muhammad Yunus telah mengembangkan usaha social business-nya dengan bekerja sama dengan beberapa perusahaan, salah satunya adalah Danone yang dimulai pada tahun 2006. Joint Vanture ini memproduksi yogurt dengan kandungan smaller scale supplement yang diharapkan dapat mengurangi masalah kekurangan gizi yang marak terjadi di Bangladesh. Pabrik produksi yogurt menggunakan energi dari sinar matahari (Solar) dan Bio-gas yang ramah lingkungan untuk memproduksi yogurt. Selain itu kemasan yogurt dibuat ramah lingkungan sehingga tidak merugikan lingkungan. Saat ini sudah ada lebih dari 50 pabrik produksi yogurt yang dibangun.



Artikel Terkait